Sling Baja adalah kawat baja yang memiliki mata kait disalah satu ujungnya ataupun dikedua ujungnya, tergantung dari pembuatan dan kebutuhan dari penggunaan sling baja itu sendiri. Sling baja yang baik, asli dan berkualitas adalah sling baja yang disertai dengan sertifikat dari produsen kawat baja tersebut. Dan ada juga sertifikat lain yang dinamakan dengan sertifikat uji tarik yang dikeluarkan dari distributor sling baja tersebut. Sling baja sendiri terdiri dari beberapa jenis kawat baja yaitu diantaranya adalah Sling Baja General Sling Baja Stainless Sling Baja High Performance Sling baja general biasanya digunakan untuk kebutuhan dengan kapasitas angkat menengah keatas, yang artinya sling baja ini dapat mengangkat beban mulai dari beban yang sedang hingga beban yang berat. Sedangkan untuk sling baja stainless biasanya digunakan untuk kebutuhan dengan kapasitas angkat yang ringan, yang artinya sling baja ini hanya dapat digunakan untuk light lifting bukan heavy lift. Sling baja yang ketiga yaitu sling baja high performance yang artinya sling baja ini dapat digunakan pada kebutuhan dengan kapasitas angkat yang lebih berat dari sling baja general atau dapat dikatakan dengan extra heavy lift. Jenis Sling Baja lainnya yaitu dapat dibedakan dari mata kaitnya yaitu diantarnya adalah Mechanical Splice Sling Baja Hand Slice Sling Baja Socket Sling Baja Wire Clip Sling Baja Untuk penjelasan dari keempat sling baja ini dapat anda lihat pada artikel kami yang lain disini>> KEGUNAAN SLING BAJA Pada aplikasinya di Lapangan, sling baja digunakan pada beberapa bidang yang tentunya kebutuhan akan sling baja ini sangat dibutuhkan pada aplikasi tersebut yaitu diantaranya Konstruksi Perkapalan Transportation Logging Oil and Gas Pertambangan Jadi bagi anda yang bekerja pada salah satu dari keenam bidang tersebut, maka anda pasti tidak asing dengan sling baja yang digunakan pada lingkungan kerja anda. Sumber artikel
konsultasidan pertanyaan seputar agrokompleks › Tag: Cara Memasang Atap Baja Ringan Sendiri Filter: Semua Dibuka Diselesaikan Ditutup Unanswered Sort by Views Jawaban Votes
Mempelajari bagaimana metode sambungan baja ringan yang baik, benar, optimal dan praktis akan dapat membantu Anda dalam pengerjaan konstruksi bangunan. Sambungan dalam konstruksi pada dasarnya harus benar agar bangunan kokoh tanpa perlu khawatir terjadi kerusakan di masa depan. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan ketika melakukan sambungan. Mulai dari titik lokasi tumpuan, cara menyambung hingga posisi sambungannya. Semua itu harus diperhatikan baik-baik agar bangunan kokoh dengan sambungan yang baik dan terpasang rapi. Sambungan Baja Ringan yang Benar Menyambung baja ringan dapat dimaksimalkan dengan menggunakan besi hollow atau Kanal C. Berdasarkan metode pemasangannya, ada 6 teknik yang bisa Anda ikuti. Penjelasan singkat dari keenam teknik tersebut bisa dilihat dari poin-poin berikut ini. 1. Persiapkan Alat, Bahan serta Materialnya Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah dengan mempersiapkan semua peralatannya. Mulai dari mesin bor, mata bor, besi baja ringan, meteran hingga baut pengencangan. Sambungan baja ringan tidak akan bisa dilakukan jika peralatannya tidak komplet. Mesin bor jadi alat utama yang dibutuhkan untuk melubangi baja ringan agar bisa disambungkan. Selain mata bor, besi berjenis Kanal C atau Hollow juga harus Anda persiapkan. Jadi dengan memaksimalkan material yang ada, Anda bisa memperoleh hasil terbaik. Perhatikan juga ukuran mata bor, besi baja serta luas bangunan agar perhitungannya mudah dilakukan. Ukuran itu nantinya digunakan untuk menentukan titik penyambungan besi. 2. Tempatkan Sesuai Titik Pemasangan Tempat pemasangan rangka bangunan harus direncanakan terlebih dahulu. Dengan segala perhitungan yang ada, lokasi sambungan harus bisa menopang beban secara merata. Setelah ditentukan titik pemasangannya, Anda bisa mulai melubangi baja dengan mesin bor. Sambungan baja ringan bisa kokoh dengan menggunakan 3 sekrup di kedua sisinya. Dengan adanya 3 sekrup, penahan menjadi semakin kuat untuk menahan beban. Anda juga bisa menggantikan sekrup dengan pengunci lain yang memiliki daya tahan serupa. Selama penempatannya sesuai, sambungan akan bertahan dalam waktu yang lama. Namun jika tidak diperhitungkan penempatannya, sambungan akan sulit menahan beban yang ada. 3. Gunakan Dynabolt untuk Sambungan Untuk memperkuat besi baja dalam konstruksi bangunan, jangan lupa pasang dynaboltnya. Pada dasarnya dynabolt merupakan baut pengunci atau bisa disebut Anchor Bolt. Dengan menggunakan baut pengencangan ini, bangunan bisa kokoh berdiri. Tumpuan baja di bagian bawah harus dikunci dengan Dynabolt agar sambungan baja ringan tepat. Ketika tumpuan tidak tepat, bangunan akan sulit berdiri dan bertahan lama. Oleh sebab itu, perencanaan titik pemasangan juga meliputi letak tumpuan dan letak sambungannya. Kedua hal itu memiliki nilainya sendiri dalam meningkatkan keamanan hasil konstruksi. Jika ketahanannya tidak diperhatikan, maka bangunan itu belum layak untuk digunakan. Baca Juga Belum Tentu Bahay, Ini Sebab Rangka Atap Berbunyi 4. Tambahkan Sekrup atau Baut Selain dynabolt, sambungan juga bisa diperkuat dengan menambahkan sekrup atau baut. Dari ketiga titik yang sudah dipersiapkan sebelumnya, Anda bisa tambah titik keempat. Titik keempat digunakan sebagai penyeimbang tumpuan agar bebannya tersebar merata. Sambungan baja ringan akan menjadi semakin kokoh jika tumpuannya diperkuat. Tempatkan baut tambahan di bagian sambungan agar daya tahannya kuat. Perhatikan juga kerenggangan antar sambungan agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Agar bangunan kokoh, sekrup perlu dipasang hingga benar-benar rapat dan kuat. Baik itu di bagian sambungan atau tumpuan kaki besi bajanya, semua harus diperhatikan proporsinya. 5. Kencangkan Baut atau Sekrup yang Terpasang Untuk meminimalisir kesalahan, cek kembali sambungan dan baut di bagian besi penumpu. Kencangkan baut yang sudah terpasang agar daya cengkeramnya semakin kuat. Sambungan akan menjadi semakin kokoh ketika tidak terjadi perenggangan di dalamnya. Hal ini dapat memaksimalkan hasil sambungan baja ringan sesuai SOP di lapangan. Pekerja konstruksi selalu mengencangkan baut agar tidak ada perenggangan. Dengan cara ini bangunan dipastikan kuat, berdiri kokoh, tahan lama dan sulit dirobohkan. Pengencangan bisa menggunakan mesin bor sekrup agar semakin kuat. Jika perlu, gunakan juga bantalan di bagian baut agar kerapatannya benar-benar optimal dan sesuai SOP. 6. Gunakan Bracket di Sambungan Baja Ringan Bracket atau kuda-kuda baja ringan digunakan sebagai penumpu bagian bawah. Selain baut dynabolt, Anda harus menggunakan bracket agar tumpuannya menjadi semakin kuat. Biasanya bracket digunakan ketika kontraktor ingin mencari kekuatan di penahannya. Ketika berada di bidang landai atau miring, bracket akan sangat membantu titik penguncian. Dengan adanya bracket, baja ringan dapat kokoh berdiri dan menahan beban berat. Tentunya bracket harus diletakkan di beberapa titik penting agar bebannya merata. Letak bracket bisa diumpamakan sebagai pilar dalam sebuah bangunan. Jika pilarnya tidak di pasangkan dengan baik, maka bangunan tersebut tidak akan kokoh dan aman digunakan. Keenam teknik tersebut dapat Anda gunakan untuk memaksimalkan sambungan. Perhatikan titik-titik sambungan baja ringan setelah memasangnya agar ketahanannya terbukti kokoh. Baca Juga 4 Kelebihan dan Cara Membuat Mezzanine Baja Ringan Jika Anda membutuhkan besi untuk melengkapi kebutuhan konstruksi bangunan, KPS Steel selaku Distributor Besi Jakarta terbaik menyediakan beragam jenis besi. Kunjungi laman produk kami untuk informasi selengkapnya. Bila Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai dunia perbesian, konstruksi, dan inspirasi hunian, kunjungi blog KPS SteelHurufd berarti Diameter. Contoh: Anda memiliki sling berdiameter ½, maka perhitungannya adalah SWL =1/2 X 1/2 X 8 = 2 ton. Sementara untuk menghitung diameter 5/8 inch, bisa dihitung dengan cara SWL = 5/8 X 5/8 X 8 = 3,125 ton. Begitu juga dengan diameter 1 inch, gunakan rumus sebagai berikut: SWL = 1 X 1 X 8 = 8 ton. Saat ini sedang marak artikel dan juga video-video yang mengedepankan topik tentang tutorial. Dan jika kami analisa, memang pengunjung dan penonton video yang bertopik tentang tutorial lumayan berjumlah banyak. Sehingga dapat kami simpulkan orang-orang saat ini senang dengan pengetahuan akan tutorial-tutorial yang mereka butuhkan pada pekerjaan, hobi dan juga hal-hal lain yang menyangkut tutorial tersebut. Maka dari itu artikel kami kali ini pun akan kami angkat topiknya tentang tutorial jg, yang tentunya kami harapkan dapat membantu anda yang saat ini sedang membutuhkan tutorial cara pembuatan kawat sling baja ini. Dan tentunya kami juga berharap artikel kami banyak dikunjungi para pembaca setia kami, agar blog ini kedepannya akan semakin memiliki popularitas tinggi. Sehingga kami juga lebih enak dalam menyampaikan informasi-informasi yang kami suguhkan pada setiap artikel yang kami buat pada blog ini. Fungsi dari banyaknya pengunjung blog ini tentunya akan menambah kesempatan pada orang tersebut untuk sharing informasi ini ke kerabat ataupun ke sosial media yang lain agar artikel ini dapat berguna bagi orang yang membacanya. Seperti yang sudah kami bahas diatas, yaitu pada artikel kami kali ini kami akan sedikit membahas tentang tutorial cara pembuatan kawat sling baja. Tetapi sebelum kami membahas tentang cara pembuatan kawat sling baja ini, ada baiknya anda lebih mengenal terlebih dahulu tentang jenis dari kawat sling baja itu sendiri, agar nantinya anda dapat membedakan cara pembuatan dari tiap-tiap jenis kawat sling baja tersebut. Beberapa jenis kawat sling baja tersebut diantaranya adalah Kawat Sling Baja yang dibuat dengan ferrule Kawat Sling Baja yang dibuat dengan wire clip Kawat Sling Baja yang dibuat dengan anyaman Sebenarnya ada satu lagi jenis Kawat Sling yang dibuat dengan socket, tetapi tidak kami masukkan kedalam tutorial ini karena bentuk matanya yang tidak dibuat dari kawat baja itu sendiri. Sehingga tidak golongkan pada jenis kawat sling baja. Tetapi jika anda menganggapnya sebagai kawat sling baja, anda juga tidak salah karena memang fungsinya sendiri itu sama dengan 3 kawat sling baja yang sudah kami sebutkan diatas. Nah ketiga jenis kawat sling baja tersebut akan kami jelaskan satu persatu cara pembuatannya, agar anda dapat dengan jelas membedakan cara pembuatannya sendiri. CARA PEMBUATAN KAWAT SLING BAJA DENGAN FERRULE Untuk cara pembuatan kawat sling baja yang dibuat dengan ferrule membutuhkan alat khusus yang dinamakan dengan mesin press. Mesin press ini adalah mesin press khusus yang bukan digunakan untuk mengepress alat-alat lain selain ferrule. Untuk tahap-tahap pembuatannya pula adalah sebagai berikut Pertama-tama cara pembuatan kawat sling baja dengan ferrule ini adalah dengan tahap-tahap berikut ini yang dapat anda lihat juga pada gambar diatas Masukkan ferrule pada wire rope. Tekuk ujung wire rope dan masukkan lagi ujungnya pada ferrule. Pembuatannya bisa menggunakan thimble ataupun tidak. Press ferrule yang sudah dimasuki wire rope tadi dengan mesin press seperti gambar dibawah ini. Gambar diatas dapat menjelaskan poin-poin yang kami sampaikan diatas. CARA PEMBUATAN KAWAT SLING BAJA DENGAN WIRE CLIP Selanjutnya yaitu cara pembuatan kawat sling baja dengan wire clip. Pembuatan kawat sling dengan cara ini cukup mudah, karena tidak membutuhkan keahlian khusus dan juga alat yang khusus. Hanya cukup bermodal kunci pas, anda sudah dapat membuat kawat sling baja anda dengan wire clip. Anda hanya cukup memperhatikan hal-hal berikut ini Ukuran Wire rope Jumlah wire clip yang harus di pasang Posisi wire clip saat dipasang Gambar berikut ini dapat anda pelajari lebih lanjut agar anda lebih mengerti apa maksud yang kami coba sampaikan diatas. Perhatikan posisi wire clip yang terpasang antara ujung wire rope yang ditekuk dengan posisi kepala wire clip. Jangan memasang wire clip tersebut pada posisi yang terbalik karena hanya akan mengurangi kekuatan dari kawat sling baja tersebut dan juga akan merusak kawat baja tersebut. Dan perhatikan gambar dibawah ini, yaitu contoh beberapa gambar yang salah dalam pemasangan wire clip pada kawat sling baja. Gambar yang paling atas adalah contoh pemasangan yang benar dan gambar dibawahnya tidaklah benar. Dan bagian gambar sebelah kanan adalah gambar contoh kawat baja yang telah rusak permukaannya sehingga tidak boleh digunakan untuk membuat kawat sling baja. CARA PEMBUATAN KAWAT SLING BAJA DENGAN ANYAMAN Cara yang terakhir adalah cara pembuatan kawat sling baja dengan anyaman yang caranya agak sulit. Hanya orang-orang yang telah memiliki pengalaman dan sudah melakukan training khusus untuk pembuatan kawat sling baja dengan anyaman ini. Dan selain itu anda membutuhkan lengan yang kuat untuk membuat kawat sling baja jenis ini. Kenapa butuh lengan yang kuat, karena dalam hal ini kawat baja adalah kawat yang terbuat dari besi baja yang tentunya memiliki karakteristik yang keras. Jika lengan anda tidak kuat, tentunya anda tidak akan dapat menekuk kawat baja ini. Selain itu anda perlu menggunakan alat anyam yang bentuknya seperti chisel alat pahat yang fungsinya untuk menusuk ulir kawat baja agar longgar dan untuk menganyamnya. Berikut ini adalah gambar untuk penjelasan cara menganyam kawat baja untuk dibuat menjadi kawat sling baja. Ikutilah petunjuk yang tertulis pada gambar tersebut. Karena jika kami jelaskan secara teori tentu akan susah juga dalam penjelasannya. Intinya pada gambar tersebut anda harus membagi setiap untai ujung kawat baja dan diselipkan satu persatu pada badan kawat baja yang ditusuk dengan chisel tadi. Jika anda ingin mengetahui artikel lebih lengkap silahkan kunjungi website resmi kami di Jenisbaja ini adalah yang terbaik dengan daya tahan yang luar biasa ketika dipakai untuk penggunaan alat-alat berat. Anda harus tahu cara memasang wire clip dengan benar. Berikut cara pemasangannya : Hindari memasang klem sling yang bagian ujung saddle atau pelana sejajar dengan bagian ujung kawat seling. Apa Saja Karakteristik Sling Baja yang Baik Untuk Industri Berat? Dengan banyaknya ukuran sling baja yang tersedia saat ini, bagaimana cara mencari satu jenis kawat seling yang cocok sesuai kebutuhan? Sebelum memutuskan, simak penjelasan berikut! Sebagai gambaran, kawat seling terdiri dari beberapa konstruksi berbeda sehingga kekuatan sling baja dan performa yang diberikan berbeda. Jenis konstruksi tertentu mampu menghadirkan kekuatan, sementara tipe konstruksi lain unggul dalam aspek fleksibilitas. Layaknya sebuah mesin, konfigurasi berbeda akan memberi performa berbeda. Itu sebabnya, memilih satu ukuran sling baja juga perlu kehati-hatian. Semua kondisi harus dipertimbangkan, termasuk karakteristik kawat seling baja yang baik. Beberapa karakteristik yang perlu diketahui diantaranya A. Rotation Resistance Saat seling baja diberi beban, tali akan meregang sehingga kawat dan strand menegang. Ini merupakan kondisi normal karena wire rope memang didesain untuk beroperasi seperti ini. Walau begitu, tegangan ini kadang membuat kawat seling berputar pada prosesnya. Beban kadang bisa memicu seling baja berputar melawan arah, dan ini bisa diatasi dengan memakai jenis wire rope yang punya fitur rotation resistant tahan rotasi. Pada seling baja standar dengan konstruksi 6 atau 8 strand, putaran akan dipicu oleh strand terluar, terlebih untuk jenis IWRC. Pada jenis kawat seling yang tahan rotasi, jenis lay pada strand terluar didesain berbeda arah dari lay pada strand bagian dalam. Dengan begitu, tegangan akan dibagi rata pada tiap lay sehingga potensi tali berputar bisa dicegah. Dengan konstruksi yang lebih rumit, harga dan berat sling baja per meter untuk tipe seperti ini sedikit lebih tinggi dari tipe lain. Kelemahannya barangkali kawat seling menjadi kurang lentur sehingga penggunaanya hanya terbatas pada beberapa aplikasi saja. B. Deformation Resistance Deformasi merujuk pada perubahan kondisi seling baja di bagian terluar sehingga merubah bentuk dan mengurangi kekuatan sling baja. Perubahan bentuk yang terjadi biasanya karena gesekan atau benturan pada media lain seperti anchor, clamp, atau lainnya. Itu sebabnya, untuk beberapa produsen, karakteristik deformation resistance ini juga dikenal sebagai abrasion resistance tahan abrasi. Abrasi atau deformasi hanya terjadi di bagian terluar atau eksterior, karena jika terjadi di bagian dalam, itu berarti kawat seling sudah dianggap rusak. Selain mengurangi kekuatan, deformasi akan memicu berat sling baja per meter secara keseluruhan berkurang. Deformasi yang umum terjadi yaitu peening, satu kondisi di mana wire rope memipih di bagian yang terekspos. Ini biasa terjadi saat wire rope dihubungkan ke shackle, tali, atau media lain yang secara konstan bergesekan terus. Peening bisa memicu fatigue yang selanjutnya menyebabkan kegagalan. C. Crushing Resistance Crushing resistance bisa diartikan sebagai kemampuan seling baja dalam mencegah kerusakan akibat tekanan dari luar, dan istilah ini sering digunakan untuk membandingkan ketahanan tiap ukuran sling baja. Kawat seling bisa hancur karena tekanan yang didapat dari luar sehingga memicu struktur konstruksi di bagian dalam wire rope seperti strand dan kabel intinya putus, patah, atau terdistorsi. Saat seling baja rusak karena hancur, strand dan kawat penyusun lain tidak bisa bergerak dan menyesuaikan diri selama pengoperasian. Secara umum, jenis IWRC lebih tangguh dibanding jenis fiber core. Sama halnya dengan seling tipe regular lay lebih punya ketahanan tinggi dibanding lang lay. Begitu juga pada seling dengan konstruksi 6 strand yang dinilai lebih baik daripada 8 strand, bahkan 19 strand. Bahkan jika berat sling baja per meter sama, crushing resistance yang dihadirkan tetap berbeda. D. Fatigue Resistance Karakteristik sling baja ini sering disebut faktor ketahanan fatigue resistance = tahan lelah pada tiap kawat penyusunannya. Untuk memiliki ketahanan tinggi, kawat seling harus punya kemampuan melengkung yang tinggi saat digunakan secara berulang di bawah tekanan beban. Jenis tali dengan ketahanan tinggi biasanya dicirikan dengan banyaknya kawat kecil yang digunakan. Secara umum, satu ukuran sling baja yang dikonstruksi dengan kawat kecil dalam jumlah banyak akan lebih mampu memberi ketahanan tinggi dibanding kawat seling yang punya ukuran sama. Sebabnya, kawat kecil punya kemampuan melengkung lebih baik daripada kawat dengan diameter lebih besar. Untuk mengurangi efek lelah, sebisa mungkin hindari memakai tali dengan cara melengkung, terutama jika memakai tali dengan diameter kawat lebih besar. Ada berbagai opsi kawat seling untuk tiap jenis aplikasi sehingga mampu memberi performa sesuai kebutuhan operasi. Kekuatan sling baja akan menurun seiring pemakaian, dan pemilihan jenis tali yang tepat bisa mencegah kondisi ini terjadi secara cepat. E. Corrosion Resistance Pada aplikasi di area tertentu, seperti di area lembab atau dingin, seling baja dapat mengalami korosi. Semisal dibiarkan tanpa perawatan, baik kekuatan dan berat sling baja per meter bisa menurun. Terlebih jika kawat seling terekspos atau konstan bergesekan dengan media lain selama aplikasi. Walau demikian, kebanyakan ukuran sling baja yang tersedia saat ini hanya unggul di satu aspek, sementara di aspek lain agak ketinggalan. Misalnya, satu jenis seling baja tak bisa unggul pada aspek fatigue resistance atau corrosion resistance meski berat sling baja per meter seimbang. Contoh, saat ingin menghindari fatigue resistance dengan memilih seling yang memiliki lebih banyak konstruksi kawat, seling baja justru mengalami penurunan corrosion resistance karena memiliki kawat dengan diameter kecil lebih banyak di bagian luar. Hasilnya, kekuatan sling baja juga ikut menurun. Kekuatan Sling Baja Secara umum, kekuatan sling baja dikonversi dalam satuan ton guna mempermudah hitungan. Seberapa kuat kawat seling akan ditunjukkan dalam working load limit WLL yang dimiliki. Istilah ini merujuk pada kemampuan optimal dalam mengangkat beban hingga titik terberat yang mampu memicu kawat seling terputus. Saat seling baja diberi tekanan, semua komponen akan meregang hingga titik optimal peregangan dan akan putus jika diberi beban setimpal atau lebih tinggi dari minimum breaking force MBF yang disyaratkan. Itu artinya, berbagai jenis ukuran sling baja seharusnya tidak dioperasikan dengan beban yang mendekati MBF. Kawat seling baja secara alami akan menurun kekuatannya seiring pemakaian, baik karena kerusakan permukaan luar atau karena faktor fatigue. Untuk beberapa kondisi, berat sling baja per meter juga akan berkurang secara bertahap. Pada dasarnya, tak ada satu jenis tali yang mampu mengakomodasi semua bentuk aplikasi berat. Satu ukuran sling baja didesain untuk memberi performa tertentu sesuai spek masing-masing. Sekali lagi, itulah pentingnya memilih kawat seling baja sesuai dengan karakteristik aplikasi berat yang dimau. Satu contoh lain, saat memilih seling baja dengan fitur abrasion resistance yang lebih baik, pilihan terbaik bisa dijatuhkan ke seling yang memiliki konstruksi kawat lebih sedikit di bagian terluar, juga lebih besar, untuk mengurangi efek abrasi di bagian permukaan. Tapi ini berarti fitur fatigue resistant akan menurun. Pada dasarnya, konfigurasi berbeda akan menghadirkan performa berbeda, baik itu dari ketahanan dan kekuatan sling baja. Karakteristik di atas setidaknya bisa membantu dalam menemukan satu jenis sling baja yang tepat sesuai aplikasi. Ketahui Minimum Breaking Strength Pada Kekuatan Sling Baja Tabel berikut ini merupakan salah satu contoh produk sling baja ukuran 6 x 19, dapat dilihat di sini Diameter SLING BAJA Minimum Breaking Strength Safe Load Weight in mm lbf kN lbf kN lbm/ft kg/m 1/4 5480 24,4 1100 5/16 8 8520 37,9 1700 3/8 12200 54,3 2440 7/16 16540 73,6 3310 1/2 13 21400 95,2 4280 9/16 27000 120 5400 5/8 16 33400 149 6680 3/4 19 47600 212 9520 7/8 22 64400 286 12900 1 26 83600 372 16700 1 1/8 29 105200 468 21000 1 1/4 32 129200 575 25800 115 1 3/8 35 155400 691 31100 138 1 1/2 38 184000 818 36800 164 1 5/8 42 214000 852 42800 190 1 3/4 45 248000 1100 49600 221 1 7/8 48 282000 1250 56400 251 2 52 320000 1420 64000 285 Hubungan antara massa dan berat dapat dinyatakan sebagai m = F / g dimana F = kekuatan, berat N m = massa kg g = Percepatan Gravitasi m/s2 Kekuatan massa maksimum yang aman untuk sling baja ukuran 3/8 inchi dengan beban aman 10,9 kN dapat dihitung sebagai berikut m = 103 N / m/s2 = 1111 kg Lakukan Pembelian Sling Baja Sesuai dengan Ukuran yang Anda butuhkan di Mega Jaya Jika Anda sedang mencari sling baja yang tersedia dengan beragam ukuran dan kekuatan, Anda bisa cari produk tersebut di distributor sling baja yang berpengalaman lebih dari 35 tahun dan merupakan authorized dealer resmi berbagai merek produk lifting. Temukan beragam penawaran menarik yang kami sediakan, segera hubungi customer service kami dengan menekan tombol whatsapp di samping kanan bawah. TheSPAdes genome assembler is integrated in the Genome Analysis module and can be accessed through the DNA-Seq de novo Assembly option. The first step is to provide the input sequencing data to be provided. SPAdes requires at least one type of short sequencing library, Illumina or Ion Torrent, and it supports single-end, paired-end, and mate. BeliProduk Tali Kawat Baja Sling 14mm Berkualitas Dengan Harga Murah dari Berbagai Pelapak di Indonesia. Tersedia Gratis Ongkir Pengiriman Sampai di Hari yang Sama. BagaimanaCara Menyambung Baja Ringan Yang Benar? 1. Lakukan Persiapan. Sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang untuk melakukan persiapan sebelum mengerjakan sesuatu. Dalam menyambung baja ringan, Anda perlu menyiapkan drilling screw atau sekrup dengan ujung seperti mata bor, dan bracket. Alat ini akan Anda gunakan untuk menyambung setiap balok baja ringan. Galvalum= 5m x 12m = 60m2. Profil Canal C baja ringan = 12m x 4bh = 48m2, perbatang 6m, jadi perlunya 48/6 = 8 batang. profil reng baja ringan = 5m x 12bh = 60m, perbatang 6m, jadi perlunya 48/6 = 10 batang. Lalu kita cari tahu harga material dipasaran, misalnya kita dapatkan harga segini. Galvalum = Rp.35.000,-/m2.